Rabu, 23 Maret 2016

Pendekatan Budaya Terhadap Perilaku Konsumen

 


 Isma Novianty
13010157
Managemen 202

Teh Sari Wangi Akrabkan Keluarga Indonesia

Diawali dari kegemaran minum teh yang akhirnya menjadi kebiasaan dalam masyarakat menjadikan salah satu segmentasi para produsen untuk menjual barang dagangan. Minum teh bersama keluarga telah menjadi tradisi  bagi sebagian keluarga Indonesia. Momentum ini biasanya di jadikan ajang untuk mengobrol ringan hingga membicarakan hal yang bersifat serius. Tanpa disadari, banyak cerita terpendam yang akhirnya muncul saat melakukan komunikasi yang berkualitas bersama keluarga. Hal ini di tangkap oleh sariwangi, merek teh celup produksi PT Unilever Indonesia sejak 1973 menjadi merek local dalam format teh celup. Format teh celup Sariwangi menjadi salah satu pilihan yang tepat bagi masyarakat. Teh ini berbeda dibanding teh yang lain, karena tidak usah repot menyaring tehnya yang masih berupa serbuk seperti yang mereka lakukan dulunya. Hanya dengan dicelupkan ke dalam air, sudah menjadi sajian teh yang siap diminum. Hal ini tentu saja memberikan kesan yang ekslusif bagi kebanyakan orang. Penyajian yang bervariasi baik panas maupun dingin dengan varian rasa jahe, jeruk lemon, madu, dan susu menambah kenikmatan saat minum teh di waktu santai. Namun, dengan meminum minuman teh ini diharapkan dapat menyegarkan tubuh, menghilangkan rasa kantuk, mmberikan semangat yang baru sehingga lebih fresh. Ha ini sangatlah cocok dengan budaya bangsa kita, di mana masyarakatnya seringkali merasa jenuh oleh banyaknya aktivitas yang menumpuk, dan juga sangat cocok bagi mereka yang seang dipusingkan oleh masalah yang menghimpit hidupnya. Sehingga diperlukan waktu sejenak untuk bersantai, menyegarkan pikiran. Adanya tradisi minum teh secara tidak langsung akan mempererat kebersamaan orang-orang disekitar mereka untuk saling berbagi.

     



Tiga tahun terakhir sariwangi intensif mengedukasi masyarakat untuk meluangkan waktu mengbrol bersama keluarga setidaknya 15 menit sehari. Kampanye “15 menit sehari “ dilakukan oleh sariwangi terhadap sejumlah pelanggannya dari hasil survey dan menyatakan bahwa intensitas bertatap muka dengan keluarga sudah tergolong cukup tetapi masih kurang dalam mengeksplorasi kebersamaan bersama keluarga dalam waktu 15 menit. Kampanyenya 15 menit sehari diperkuat oleh sariwangi dengan memberikan pesan inspirasi di setiap label kertas teh celupnya. Ini menjadi cara sariwangi untuk terus mengingatkan keluarga Indonesia akan pentingnya menjaga komunikasi yang berkualitas.

 
  
 Image result for sari murni sariwangi 
 
Jadi pendekatan budaya terhadap perilaku konsumen sudah di perkenalkan sariwangi dengan slogannya “ 15 menit sehari “ teh yang menjadikan masyarakat Indonesia sebagai konsumennya karena bentuk pemasaran sariwangi yang mengedepankan kesatuan kepulauan, kehangatan keluarga dan keharmonisan.