Pendekatan Budaya Terhadap Perilaku Konsumen
Isma Novianty
13010157
Managemen 202
Teh Sari Wangi Akrabkan Keluarga Indonesia
Diawali dari kegemaran
minum teh yang akhirnya menjadi kebiasaan dalam masyarakat menjadikan salah
satu segmentasi para produsen untuk menjual barang dagangan. Minum
teh bersama keluarga telah menjadi tradisi bagi sebagian keluarga Indonesia. Momentum ini
biasanya di jadikan ajang untuk mengobrol ringan hingga membicarakan hal yang
bersifat serius. Tanpa disadari, banyak cerita terpendam yang akhirnya muncul
saat melakukan komunikasi yang berkualitas bersama keluarga. Hal ini di tangkap
oleh sariwangi, merek teh celup produksi PT Unilever Indonesia sejak 1973
menjadi merek local dalam format teh celup. Format teh celup
Sariwangi menjadi salah satu pilihan yang tepat bagi masyarakat. Teh ini berbeda
dibanding teh yang lain, karena tidak usah repot menyaring tehnya yang masih berupa
serbuk seperti yang mereka lakukan dulunya. Hanya dengan dicelupkan ke dalam
air, sudah menjadi sajian teh yang siap diminum. Hal ini tentu saja memberikan
kesan yang ekslusif bagi kebanyakan orang. Penyajian yang bervariasi baik panas
maupun dingin dengan varian rasa jahe, jeruk lemon, madu, dan susu menambah
kenikmatan saat minum teh di waktu santai. Namun, dengan meminum minuman teh
ini diharapkan dapat menyegarkan tubuh, menghilangkan rasa kantuk, mmberikan
semangat yang baru sehingga lebih fresh. Ha ini sangatlah cocok dengan budaya bangsa
kita, di mana masyarakatnya seringkali merasa jenuh oleh banyaknya aktivitas
yang menumpuk, dan juga sangat cocok bagi mereka yang seang dipusingkan oleh
masalah yang menghimpit hidupnya. Sehingga diperlukan waktu sejenak untuk
bersantai, menyegarkan pikiran. Adanya tradisi minum teh secara tidak langsung
akan mempererat kebersamaan orang-orang disekitar mereka untuk saling berbagi.
Tiga
tahun terakhir sariwangi intensif mengedukasi masyarakat untuk meluangkan waktu
mengbrol bersama keluarga setidaknya 15 menit sehari. Kampanye “15 menit sehari
“ dilakukan oleh sariwangi terhadap sejumlah pelanggannya dari hasil survey dan
menyatakan bahwa intensitas bertatap muka dengan keluarga sudah tergolong cukup
tetapi masih kurang dalam mengeksplorasi kebersamaan bersama keluarga dalam
waktu 15 menit. Kampanyenya 15 menit sehari diperkuat oleh sariwangi dengan
memberikan pesan inspirasi di setiap label kertas teh celupnya. Ini menjadi
cara sariwangi untuk terus mengingatkan keluarga Indonesia akan pentingnya
menjaga komunikasi yang berkualitas.

Jadi
pendekatan budaya terhadap perilaku konsumen sudah di perkenalkan sariwangi
dengan slogannya “ 15 menit sehari “ teh yang menjadikan masyarakat Indonesia sebagai
konsumennya karena bentuk pemasaran sariwangi yang mengedepankan kesatuan
kepulauan, kehangatan keluarga dan keharmonisan.