Jumat, 09 Oktober 2015

Karakteristik Pasar



Pasar Monopolistik


A.  Latar Belakang

Saat ini jika berbicara tentang uang tidak terlepas dari yang namanya jual beli, mungkin zaman dahulu telah dikenal namanya barter dimana seseorang memenuhi kebutuhan hidupmya dengan cara bertukar barang dengan orang lain yamg memiliki barang yang dia butuhkan. Namun hal tersebut tidaklah efisien bagi seseorang untuk dapat memenuhi kebutuhan hidupnya karena terkadang barang yang ditukar tidak seimbang dengan yang di dapat. Dan seiring berkembangnya zaman akhirnya didapat satuan pengukur nilai suatu barang yaitu uang. Setelah orang-orang mengenal uang maka sistem barter tidak lagi berlaku, akan tetapi yang ada adalah sistem jual beli.
Dalam sistem jual beli ada yang namanya produsen dan konsumen, tempat ditemukannya produsen dan konsumen adalah pasar. Menurut organisasinya pasar dibedakan menjadi 2, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna.pasar persaingan tidak sempurna dibagi lagi menjadi 3 bagian yaitu pasar monopoli, pasar monopolistik dan pasar oligopoli.
Namun produsen yang berhasil dalam menjalankan suatu usaha tidak akan menutup kemungkinan usaha tersebut akan diikuti oleh orang lain. Apalagi didukung oleh sumber daya alam yang melimpah  yang memungkinkan untuk seseorang memproduksi barang dengan jumlah yang banyak. Indonesia merupakan Negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah sehingga dengan mudah setiap produsen mendapat bahan untuk berproduksi. Ketika banyak produsen memproduksi barang yang sama, walaupun dengan kemasan, merk dan kualiatas yang berbeda. Maka disnilah terjadi pasar persaingan monopolistik.

B.  Referensi ( Dasar Teori )

Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contohnya adalah : sabun, shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua pasta gigi sama yakni untuk membersihkan gigi, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
Pada pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.

C.  Contoh Produk

Makanan,cosmetic,dll. Meskipun fungsi semua produknya sama, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan warna,kemasan,aroma dll.
Contoh
 
       VS      
1.    Bali Ratih VS  The Body Shop
“Bali Ratih” yang tentunya produk ini sangat bagus untuk kulit Indonesia, serta ramuan–ramuan tradisional yang bahannya tidak keras dan berbahaya. Namun, produk ini tidak semenarik seperti The Body Shop” produk luar negri yang berasal dari Inggris. Macam–macamnya pun sama, ada parfum, bodymist, sabun, body butter, lotion dan lulur atau polish. Namun, kebanyakan masyarakat Indonesia lebih memilih menggunakan The Body Shop karena produknya lebih mendunia dan terjamin daripada Bali Ratih produk lokal.
                                                                                     VS

        
2.   Sariayu”Mustika Ratu” VS Revlon
Sari Ayu”, “Mustika Ratu” dan “Viva” adalah produk kecantikan asli Indonesia yang kandungan didalamnya tidak berat untuk wajah dan cocok untuk orang yang tinggal di wilayah tropis. Namun, kenyataannya masyarakat Indonesia banyak yang menggunakan produk luar seperti Revlon. Hal ini bisa terjadi karena tingkat kepercayaan konsumen yang tinggi pada produk luar negeri yang sudah mendunia dibanding dengan produk lokal, padahal produk lokal juga tidak kalah hebatnya dengan produk luar negeri.

Contoh Produk Indonesia yang sudah GO Internasional
1.      Indomie                      6. Paseo
2.      Es teller 77                  7. Extra joss
3.      Polygon                      8. Essenza ( keramik )
4.      Baterai ABC                9. Olympic furniture
5.      Polytron                    10. Kopi kapal api

D.  Kelebihan Pasar  Monopolistik

1.   Memberi kebebasan memilih bagi pembeli
2.   Memberi kepuasan lebih pada pembeli karena ada persaingan penjual
3.   Perusahaan baru lebih mudah masuk pasar
4.   Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan      sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.

E.   Kelemahan pasar Monopolistik

1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2.  Bagi perusahaan yang kecil tingkat efisiensinya relative rendah.
3. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis yang cukup tinggi.

F.   Kesimpulan

      Pasar monopolistik  merupakan pasar persaingan tidak sempurna dimana banyak penjual yang menawarkan produk cenderung sama namun memiliki perbedaan-perbedaan khusus dengan produk lainnya misalnya dari cara pengemasan,pelayan dan cara pembayaran yang di berikan. Selain itu pasar monopolistic merupakan pasar yang cenderung menawarkan banyak jenis produk sehingga banyaknya produsen dipasar memberikan keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya. Selain itu promosi penjualan juga harus aktif pada pasar ini harga bukan merupakan pendongkrak jumlah konsumen, melainkan kemampuan perusahaan menciptakan citra baik di mata konsumen dan mempunyai brand yang cukup kuat sehingga dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk. Karenanya iklan dan promosi memilimki peran penting dalam merebut dan mempertahankan konsumen. Karena memulai suatu bisnis secara relatif adalah mudah, tetapi untuk tetap bertahan dalam bisnis tersebut adalah tidak mudah, hal itu memerlukan kemampuan untuk menyakinkan konsumen bahwa produk tersebut adalah berbeda dan lebih baik daripada yang dimiliki oleh para pesaing.

Sumber :


Tidak ada komentar:

Posting Komentar