Isma Novianty
13010157
Managemen 202
Latar Belakang
Di era 80an hingga
90an Dunkin Donuts mengambil peran yang sangat besar dengan produk utamanya Donuts. Cita rasa yang khas dan lezat membuat perusahaan yang didirikan
oleh William Rosenberg di
Amerika Serikat itu sempat menguasai pasar donat pada masanya. Dengan pilihan
rasa yang bermacam-macam Dunkin menciptakan
inovasi pada tampilan setiap produk donatnya dan memberikan gebrakan di tengah
sedikitnya ragam jenis donat yang beredar. Tidak dapat dipungkiri Usaha franchise-nya pun berkembang dengan
pesat di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Seiring dengan perubahan waktu yang cepat
kini hadir perusahaan lain yang memiliki usaha serupa dengan Dunkin Donuts,
dengan produk yang sama, perlahan tapi pasti perusahaan ini sukses menarik
pasar konsumen Dunkin hingga
beralih ke produknya.
Berawal dari
seringnya melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri Johny Andrean Pemilik jaringan Breadtalk
Indonesia, mendapatkan kesempatan untuk mencicipi berbagai jenis donut dengan
citarasa yang unik dan berbeda-beda. Hal
itu membuatnya tertarik untuk membeli bisnis franchise Dunkin Donuts.
Namun, berdasarkan pengamatannya ada beberapa hal yang tidak sesuai
dengan keinginannya mengenai produk dan citarasanya. Melihat itu, akhirnya Johny memutuskan untuk mengembangkan produksi donatnya sendiri tanpa
harus membeli franchise. Ia
memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna sebagaimana yang
pernah ia coba di USA, dengan memfokuskan secara khusus pada bahan baku dan
proses produksi.
Ketika kembali ke Indonesia, ia memutuskan
untuk membuka toko dan gerainya sendiri dengan konsep, rasa dan bentuk yang
sama dengan Dunkin Donuts.
Dengan Brand J.CO ia mencari inovasi yang
tidak dimiliki dari perusahaan Dunkin Donuts,selain itu ada beberapa faktor yang membuat J.CO lebih unggul
dari Dunkin Donuts, antara lain
50 % Bahan baku donat tersebut di impor dari luar negeri seperti cokelat yang
diimpor dari Belgia, Susu dari Selandia baru dan beberapa minuman yang diimpor
dari Italia dan Costa Rica. Dengan
itu, J.CO mendapatkan posisi
sebagai produk dengan kualitas premium di Indonesia. Secara kualitas, Produk J.CO mengungguli
produk sebelumnya. Johny melakukan
pengamatan, meniru dan memodifikasi produknya sehingga produknya menjadi lebih
baik. Walaupun belum setenar Dunkin Donuts, perlahan tapi pasti Johny mulai merambah dunia internasional.
Terbukti dengan dibukanya gerai J.CO di Singapura yang menjadi titik awal Go International perusahaanya.
Pemilk
perusahaan J.Co adalah Johnny Andrean WNI keturunan Tionghoa didirikan tanggal
26 Juni 2005. 2. J.Co adalah perusahaan makanan & minuman yang
mengkhususkan produknya dalam bentuk donat, kopi, dan yogurt beku serta
tambahan burger.
Sejarah
J.CO Donuts adalah restoran dan waralaba yang
mengkhususkan dalam donat, yogurt beku dan kopi. Perusahaan didirikan dan dimiliki oleh Johnny
Andrean Group. J.CO Donuts &
Coffee didirikan tahun 2005. J. CO Donuts & Coffee yang dimiliki dan dikelola oleh
Johnny Andrean Group. J. CO Donuts & Coffee ini terinspirasi dari donat di
Amerika Serikat. Johnny Andrean pada awalnya berkeinginan membeli franchise
donat AS, namun ia menemukan beberapa kelemahan produk, yaitu pada bahan dasar
dan proses produksi yang kurang dalam hal kontrol kualitas, sehingga ia
mengurungkan niatnya. Johnny memutuskan untuk mengembangkan donat sendiri tanpa
mendapatkan donat waralaba AS. Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa
donat yang sempurna, dengan fokus khusus pada kualitas bahan dasar dan proses
produksi.
Ketika ia kembali ke Indonesia, ia kemudian
mengembangkan sebuah toko donat dengan konsep, bentuk dan rasa yang serupa
dengan toko donat di Amerika Serikat. Johnny melihat sejauh ini tidak ada toko
donat di Indonesia memiliki konsep dapur terbuka, sehingga ia mulai di J.CO.
Jadi, selain memiliki rasa yang berbeda, konsep toko juga dibuat sebagai dapur
terbuka sehingga konsumen dapat melihat berbagai atraksi pembuatan donat,
langsung dari mencampur bahan sampai dengan siap untuk dijual donat tersebut.
Visi dan Misi
Burung Merak pada logo J.CO Donuts & Coffee
merupakan representasi visi dan misi perusahaan.
Visi:
Membentuk J.CO Donuts & Coffee sebagai
International Premium Donuts and Coffee Brand terkemuka
Menjadi trend-setting
lifestyle dalam donuts and
coffee brand
Menjadi perusahaan yang tepat bagi orang-orang
yang tepat dalam meraih cita-cita mereka.
Misi:
Menyediakan kualitas premium donat dan kopi
Mendorong karyawan dalam meraih cita-cita
Menempatkan pelanggan sebagai prioritas
Berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan
sungguh-sungguh
Menyediakan tempat yang sempurna untuk
bersantai
Memperlakukan setiap orang dengan hormat dan
bermartabat
Filosofi Logo
J CO Donuts & Coffee menggunakan simbol Merak
dalam logo mereka. Merak di sini melambangkan keindahan, elegan, lembut
dan keabadian.
Keindahan dan kelembutan tercermin dari rasa dan
bentuk donat. Sementara keabadian dapat dilihat dari loyalitas konsumen yang
bersedia berdiri dengan antrian panjang di toko-toko untuk mendapatkan donat
favorit mereka.
Segmentasi Pasar
Berikut segmentasi pasar J.CO Donuts & Coffee:
1. Segmentasi Geografis
Wilayah pemasaran J.CO Donuts & Coffee saat
ini tak hanya di Indonesia, akan tetapi juga meluas ke negara lain seperti
Malaysia, Singapura, Filipina, dan Australia. Ke depannya J.CO Donuts &
Coffee akan go international untuk
memperluas pasar. J.CO Donuts & Coffee cenderung menyasar wilayah urban.
2. Segmentasi Demografis
Umur : 18 – 45 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan
SES : A,B
3. Segmentasi Psikografis
Segmentasi ini didasarkan pada penggolongan
kelas sosial, gaya hidup, atau ciri kepribadian lainnya. J.CO Donuts &
Coffee menyasar kelas sosial menengah hingga menengah ke atas dengan gaya hidup
modern, menggemari aktivitas sosial serupa hanging out di kafe, serta menggemari makanan dan minuman dengan
brand premium.
4. Segmentasi Perilaku
Segmentasi ini didasarkan pada tingkat
pengetahuan, sikap penggunaan atau tanggapannya terhadap suatu produk.
Segmentasi ini dapat dibedakan atas dasar: kesempatan penggunaan, manfaat yang
dicari, status pemakai, dan tingkat pemakaian.
J.CO Donuts & Coffee tidak mengenal
kesempatan penggunaan. Sedangkan dari sisi manfaat yang dicari, ia dapat
menjadi lambang status dan instrumen pemenuhan cita rasa masyarakat. Selain
itu, J.CO Donuts & Coffee menyasar konsumen potensial dan konsumen tetap brand pesaing untuk memperluas pasar
serta tidak mengenal tingkat pemakaian.
Kelebihan
dan Kelemahan Produk J.Co
Kelebihan
1. Memiliki variant rasa yang
berkualitas dan menciptakan inovasi pada setiap tampilan produk.
2. Konsep dapur yang terbuka serta
penambahan topping pada donat.
3. Bahan baku yang digunakan diimpor
dari luar negeri sehingga mendapatkan posisi sebagai produk dengan kualitas
premium di Indonesia.
4. Proses produksi menggunakan alat-alat
modern yang terjamin tingkat higienisnya.
5. Suasana yang dirasakan ketika berada
di J.Co, yaitu keindahan, kerapihan, kenyamanan dari setiap gerainya.
Kelemahan
1. Fasilitas tempat duduk yang kurang
memadai saat konsumen sedang antri.
2. Terkadang waktu pembelian j.co donut,
donut nya keras sudah tidak fresh.
3. Harga produk j.co yang mahal mungkin
karena bahan-bahan dan kualitas produknya sendiri.
4. Tidak bisa disimpan terlalu lama.
5. Proses pembuatan yang lebih dari 50%
menggunakan mesin sehingga sumber daya manusia yang terserap sebagai tenaga
kerjanya sedikit .
Pesaing (Competitors)
Sebagai pemain baru di pasar food and beverages – spesifik pada
donat dan kopi, J.CO Donuts & Coffee memiliki beberapa pesaing: I-Crave dan
Krispy Kreme. Membicarakan usaha donuts
and coffee, Dunkin Donuts tak akan terlewatkan. Brand yang dimotori Dunkin „Brands telah berdiri sejak tahun
1950. Brand ini mencakup worldwide untuk jangkauan pasar dan
hingga kini masih tegak berdiri dengan beberapa jenis produk yang ditawarkan: donat,
brownies, croissant, muffins, kopi, cokelat, dan lain-lain. Dari sisi usia jelas
Dunkin Donuts lebih banyak memiliki jam terbang dibandingkan J.CO Donuts &
Coffee yang baru berdiri pada tahun 2005. Akan tetapi Dunkin Donuts bukanlah
kompetitor J.CO Donuts & Coffee. Hal ini dikarenakan konsep Dunkin Donuts
yang lebih mengarah pada mainstream
donuts, setara dengan Country Style Donuts.
J.CO Donuts &
Coffee lebih diposisikan sebagai donat yang lux dari sisi tampilan maupun kemasan.I-Crave yang dikelola
Melawai Group mengedepankan variasi rasa yang jauh lebih banyak dari
J-Co.Variasi filling I-Crave kurang lebih 20 jenis lebih banyak dari J.CO
Donuts & Coffee. I-Crave dari sisi harga mampu memberikan diskon sampai 35%
jika pelanggan membeli dalam kuantitas di atas dua lusin. I-Crave tidak terlalu
menjual ambience seperti yang
ditawarkan J.CO Donuts & Coffee, akan tetapi mengedepankan variasi rasa serta harga yang relatif murah..
KESIMPULAN
Identifikasi brand positioning
J.CO Donuts & Coffee jika dilihat dari brand itu sendiri adalah sebagai
berikut. J.CO Donuts & Coffee adalah brand lokal yang diposisikan sebagai
brand internasional. J.CO Donuts & Coffee merupakan representasi gaya hidup
modern yang mengandalkan kualitas dan pelayanan terbaik. J.CO Donuts &
Coffee menawarkan ambience pada para pelanggannya, hal ini dapat kita lihat
dari tatanan interior gerai dan fasilitas meja dan kursi yang nyaman bagi para
pelanggan.
Dari segi market segmentation,
J.CO Donuts & Coffee berusaha meraih pelanggan yang mengutamakan kualitas
dan menggemari brand premium. Selain itu, J.CO Donuts & Coffee menyasar
pelanggan yang menjadikan hanging out in café sebagai lifestyle. Konsumen J.CO
Donuts & Coffee dalam jangkauan kepribadian ialah mereka yang senang
bersosialisasi dan memiliki cita rasa tinggi.
J.CO Donuts & Coffee dan
kompetitor-kompetitornya saat ini mengembangkan strategi mereka masing-masing.
Keunikan J.CO Donuts & Coffee yang menjadi pembeda dan memberikan nilai
plus dibandingkan para kompetitornya adalah konsep dapur transparan sehingga
konsumen dapat melihat secara langsung pembuatan donat dan produk-produk J.CO
Donuts & Coffee lainnya. Selain itu, J.CO Donuts & Coffee mengedepankan
kualitas dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi yang didatangkan
dari luar negeri .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar